Selasa, 20 April 2010

Macam-Macam Filter pada Kamera

Filter merupakan aksesori pelengkap yang bisa dipasang di depan lensa kamera khususnya DSLR.  Meski tanpa filter pun sebuah kamera sudah bisa mendapat hasil foto yang baik, namun adakalanya pengguaan filter memang dibutuhkan. Terdapat berbagai jenis filter yang ada di pasaran untuk keperluan yang berbeda, mulai dari yang sekedar menangkal sinar ultra violet hingga filter keperluan khusus seperti infra red. Membeli filter pun perlu mengetahui ukuran diameter filter karena di pasaran pilihan diameter filter bervariasi, demikian juga kualitas optiknya (standar, multi coated,  super).
Kali ini kami sajikan beberapa macam filter yang populer digunakan dalam fotografi dasar sehari-hari beserta fungsinya.
Filter clear / neutral
 
Filter transparan, tidak berwarna dan tidak merubah warna. Digunakan semata-mata untuk melindungi optik depan lensa dari debu, air dan sidik jari.

Filter UV / ultra violet
Filter yang mirip dengan filter clear, namun mampu menyaring sinar ultra violet yang membuat foto berkabut (haze) umumnya saat di daerah pantai / gunung. Meski efek sinar UV dalam fotografi digital tidak terasa seperti pada fotografi film, filter UV berkualitas baik (multi coated) bisa digunakan sebagai filter tetap anda, minimal untuk melindungi lensa dari debu, air dan sidik jari. Beberapa filter UV murah diyakini justru bisa membuat foto jadi kurang tajam dan mengalami vignetting.

Filter IR / infra red

 Filter IR adalah filter yang mampu menyaring cahaya dengan panjang gelombang infra red (IR), sehingga bisa menghasilkan hasil akhir sebuah foto dengan warna yang berbeda. Filter ini bekerja dengan prinsip meloloskan cahaya infra merah namun menangkal sebagian besar spektrum cahaya tampak, sehingga bila dikombinasikan dengan sensor yang sudah dimodifikasi menjadi IR sensitive, biasa digunakan untuk fotografi infra red. Fotografi infra red sendiri mengandalkan kesalahan warna  ini menjadi sebuah seni tersendiri.

Filter close-up
 
Bila lensa anda pecinta makro namun kamera anda memiliki kemampuan makro yang pas-pasan, maka filter ini bisa membantu meningkatkan kemampuan makro dari lensa kamera anda. Filter close-up mengurangi minimum distance focus atau jarak minimum suatu lensa untuk mampu memfokus sebuah objek.  Filter semacam ini kekuatan perbesarannya dinyatakan dalam diopter, dimana skala terendah adalah +2 dan tertinggi adalah +10. Ada kalanya peminat makro menumpuk beberapa filter close-up sehingga didapat perbesaran yang lebih tinggi meski efek distorsi dan vignetting juga akan ikut menjadi tinggi. Sejak lensa makro semakin populer, keberadaan filter close-up ini lambat laun mulai tersingkirkan.

Filter ND / Neutral Density

Filter ini bekerja layaknya mata kita memakai kacamata hitam saat sedang panas terik. Filter ND (atau grey filter) tidak merubah apapun kecuali menurunkan intensitas cahaya yang masuk ke lensa. Tersedia beberapa pilihan filter ND di pasaran tergantung seberapa banyak penurunan intensitas yang kita mau, seperti ND2 (1 stop), ND4 (2 stop), ND8 (3 stop) hingga ND 1.000.000 (20 stop).
Filter ND ini dipakai bila kita perlu speed rendah (hingga beberapa detik) pada saat siang terik, dimana tanpa filter ND pasti hasil fotonya akan over. Speed rendah sendiri berguna untuk membuat kesan motion blur sehingga foto lebih artistik. Bila upaya menurunkan diafragma pun tak sanggup mencegah over, maka filter ND ini bisa jadi solusi. Karena memakai speed lambat, maka penggunaan tripod wajib hukumnya

Filter Gradual ND

Hampir sama seperti filter ND, filter gradual ND ini mengurangi intensitas cahaya namun tidak seluruhnya, melainkan hanya setengah saja. Filter ini menjadi filter favorit pecinta landscape yang sering memotret bidang kontras tinggi, misalnya setengah bidang foto adalah langit dan setengah bidang lagi adalah bumi.
Tidak seperti mata manusia, sensor pada kamera memiliki rentang jangkuan dinamis yang terbatas. Kamera akan kesulitan menangkap seluruh rentang intensitas cahaya dari gelap hingga terang. Padahal elemen langit memiliki eksposur yang amat terang (biasa disebut highlight) dan metering kamera akan terpengaruh oleh terangnya langit sehingga membuat daerah shadow jadi gelap.
Bila dipasang dengan tepat, filter gradual ND bisa mengurangi intensitas di area langit sementara tidak merubah apapun di bidang sisanya. Hal ini akan menyebabkan cahaya yang masuk ke kamera jadi lebih merata dan terhindar dari bidang over dan under. Bila untuk memiliki filter ND ini dirasa mahal, kita bisa menyiasati masalah ini dengan fotografi HDR (ambil 3 foto berbeda eksposur lalu digabung di komputer).

Filter CPL / Circular Polarizing
Filter yang mampu mengurangi efek pantulan cahaya dari suatu objek, seperti air di pantai atau kaca jendela rumah/mobil. Filter ini tersusun dari dua elemen, satu elemen terpasang fix dan satu lagi bisa diputar. Kita perlu memutar elemen filter CPL hingga mendapat efek terbaik. Filter CPL tidak bisa dipasang di lensa yang elemen depannya berputar saat mencari fokus, seperti sebagian lensa kit.


Polarizing Filter tentunya bukan barang asing bagi fotografer, khususnya yang mengaku sebagai Landscaper. Fungsi utama dari filter ini adalah untuk meminimalisir efek refleksi yang tidak diinginkan pada permukaan yang tidak terbuat dari metal (contohnya air dan kaca). Selain itu juga dapat meningkatkan saturasi dan kontras sehingga muncul generalisasi "untuk membirukan langit".
Efek yang dihasilkan oleh filter CPL adalah menggelapkan langit dimana dikarenakan awan tidak begitu banyak berubah, kontras antara awan dengan langit akan semakin tinggi. Filter ini juga mengurangi pantulan sinar matahari pada benda sehingga foto yang dihasilkan akan tampak lebih natural dan saturasinya lebih tinggi karena berkurangnya pantulan sinar matahari tersebut. CPL filter juga dapat digunakan pada macro photography seperti obyek bunga, serangga dan lain-lain yang cenderung memantulkan cahaya matahari kuat. Polarizer juga lazim diaplikasikan pada kacamata yang digunakan oleh para pehobi mancing untuk mengurangi efek glare pada air, sehingga selain kondisi di bawah air akan tampak jelas, mata juga lebih aman karena tidak terpaparkan pada sinar matahari pada jangka waktu yang lama.
Pada pengaplikasiannya, filter ini cenderung banyak digunakan untuk foto-foto landscape dan panorama dengan latar langit yang biru karena pada prinsipnya, polarizer tidak akan banyak berfungsi jika langitnya gelap atau berawan. Langit harus benar-benar cerah dengan pasokan sinar matahari yang memadai.

 Filter Star/Cross

Fungsinya untuk membuat efek bintang pada tiap sumber cahaya yang langsung menghadap kamera. kondisi cahaya seperti ini bisa mengakibatkan subyek yang berada didepanya menjadi gelap atau siluet. Untuk mengatasinya. Kita bisa memberi tambahan missal dengan menggunakan lampu kilat pada modus fiil-in flash.





Tidak ada komentar: