Selasa, 17 Mei 2011

sebuah harapan

mentari pagi menghangatkan ku, senyum manis sang pijar menyihir kelopak mataku. kubuka jendela, seraya menarik nafas dalam-dalam membuat jiwa ini ingin rasanya bebas dan memaksa kakiku segera melangkah sejauh mungkin. belum ku temukan ketentraman dan kedamain hati yang sesungguhnya. mulut ini masih ingin melahap setiap hidangan yang berada didekatnya. diri ini pun sudah tak mau lagi mendengarkan perintah lisannya, apa yang harus aku lakukan?
untuk apa aku ada di dataran nan luas ini?
aku juga tak paham tentang semua ini, entah kemana jati diriku yang sebenarnya.

aku bosan dengan semua ini, berteriak sekencang-kencangnya bak serigala mengaung di atas tebing menjulang. hentikan pembodohan ini, ikuti saja semua maumu dan buang semua sifat keegoisanmu. membuka catatan baru tuk kehidupan yang singkat ini, wasit sudah meniup sangkakalanya menandakan pertandingan akan segera dimulai

hey broo buka matamu lebar-lebar, lihat lah kedepan sebagai motivasimu dan tengoklah sesekali kebelakang sebagai cerminan tuk koreksi tabiat mu. buatlah tameng sebagai benteng dari sebelah kanan dan kirimu karna itu yang akan merobohkan mu dan membuat mu jatuh ke lubang kenistaan ..

kehati-hatian kaki ini dalam menemani langkahku di kegelapan malam, diselimuti hawa hitam nan kelam. luput rasa ketakutan dalam berjalan, disinilah peran otak tuk menggapai masa depan ... ::bravo::

Tidak ada komentar: